-
- Yusran Pare
-
LAHIR di Sumedang, Jawa Barat 5 Juli. Suami dari hanya seorang istri, Esbhita Harlina, dan ayah bagi tiga anak. Sulung, Arga Sinantra Rahmat, laki, lahir 1983. Tengah, Laras Sukmaningtyas lahir 20 Februari 1988. Bungsu, laki, Andika Megaswara, lahir 15 November 1996. Saya mulai belajar menulis tahun 1979 di Bandung Pos, dan hingga kini masih belajar di Tribun Jabar. Ilmu menulis, saya juga serap dari Mandala yang digandeng manajemen KOMPAS-Gramedia ( 1988/89 ). Lalu melanjutkan pendidikan di Bernas ( 90/93 ), Sriwijaya Post ( 93/95 ), Sempat singgah ke Banjarmasin Post sebelum belajar di “keuskupan” Pos Kupang ( 95/96 ) di bawah bimbingan Pater Damyan Godho, dan Romo Dion DBP. Kembali ke Bernas ( 96/98 ) untuk melanjutkan pelajaran, kemudian ke Banjarmasin Post lagi sampai kembali ke Bandung pada tahun 2000. Bersekolah di Metro Bandung yang kemudian bermetamorfosis jadi Tribun Jabar, kemudian belajar kepada guru besar Febby Mahendra Putra SH, di Tribun Batam (05 dan 06). Sejak Maret 2007 diberi tugas belajar di Banjarmasin (lagi), sehingga harus wira-wiri Bandung-Banjarmasin secara berkala. April 2008 di Pontianak, Kalbar. Di situ ada Ronald Ngantung, guru yang begitu sabar, ramah dan selalu tampak gembira. Belajar itu ternyata menyenangkan, terutama untuk orang kurang ilmu seperti saya. Maka sampai hari ini saya masih terus belajar membaca dan menulis.
69 Tanggapan to “Tentang Saya”
Tinggalkan Balasan
Cari
S | S | R | K | J | S | M |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | |||
5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 |
12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 |
19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 |
26 | 27 | 28 | 29 | 30 |
Bulan
- Oktober 2016
- September 2016
- Agustus 2016
- Mei 2015
- Oktober 2013
- Juni 2013
- Februari 2011
- Agustus 2010
- Juni 2010
- Mei 2010
- Maret 2010
- Februari 2010
- Januari 2010
- Desember 2009
- November 2009
- Oktober 2009
- Agustus 2009
- Juli 2009
- Juni 2009
- Mei 2009
- April 2009
- Maret 2009
- Februari 2009
- Januari 2009
- Desember 2008
- November 2008
- Oktober 2008
- September 2008
- Agustus 2008
- Juli 2008
- Juni 2008
- Mei 2008
- April 2008
- Maret 2008
- Februari 2008
- Januari 2008
- Desember 2007
- November 2007
- Oktober 2007
Selamat atas blog Mas Yusran!
Saya tetap terus belajar kepada Mas Yusran yang masih terus belajar
lam kenal mas. sy jg msh terus belajar. cuman bedanya… sy agak telmi he he…jadi suseh majunye
Untuk Kristupa, makasih Bos! Ilmu yang kamu berikan ketika saya belajar kepadamu dan kawan-kawan mengenai anak-anak SMA dan sebayanya, sangat berguna. Terutama ketika aku punya anak-anak yang kemudian juga berkembang jadi remaja dan mahasiswa. Ilmu dari kalian, kugunakan betul untuk mempelajari lebih dalam mengenai anak-anak muda. Bedanya, gurunya kini anak-anakku. Kamu dan kawan-kawan eks gema, tentu kini sudah jadi guru besar bagiku.
Kepada Mas Achmad Bintoro, terima kasih. Sama-sama. Salam kenal juga. Saya termasuk pelajar yang lebih telmi dari semua orang, mas. Jadi, tolong jangan pelit-pelit membagi ilmu kepada saya, ya… hehehehehe
aku juga mau terus belajar, dari mas yusran yang tetap konsisten tuk belajar dan tetap belajar.
Mas JPX sang Guru,
Selamat atas blog sampeyan. Dulu, tanpa blog, sampeyan bisa ketemu dengan anak-anak bengal macam kami. Yang kemudian jatuh hati bermedia. Yang lalu jadi anak kata-kata sampeyan. Kini, dengan teknologi yang kian canggih, blog ini salah satunya, anak-anak bengal zaman ini akan bertemu dengan guru andal seperti sampeyan.
Buat Anda yang hendak mempertajam kemampuan menulis, Mas Yusran ini gurunya. Mas JPX, thanks!!! Sampe ketemu di Banjarmasin hehehe
Wah blognya keren Kang Yusran. Opik seneng bacanya dan mengeruk pengetahuan yang ada di dalamnya.
Oh iya kapan pulang ke Bandung? Opik juga udah lama engga ke Mabes Tribun Jabar. Biasanya kalau ke kantor, saya selalu menyempatkan diri berbincang-bincang dengan Kang JPX. Dan selalu saja Kang JPX bercerita tentang pengalamannya ketika ‘dibuang’ ke Garut Selatan saat KKN. Dari mulai pengalaman bertemu harimau di sekitar Leweung Sancang sampai pengalaman diamankan oleh pasukan yang menjaga Perkebunan Condong.
Sukses Kang. Dan opik akan terus belajar dari Kang Yusran.
mas jpx,
dari dulu saat saya masih kinyis-kinyis, kok sampe sekarang wajah mas jpx ga berubah sih? qeqeqeqeq …
ih ko bisa sih bikin blog..aku mau…Om…ikuuuttttt…..!!!!
assalamualaikum,
apa kabar, pak yusran?
dulu saya sempat jadi murid pak yusran, lho. tapi kemudian drop-out. sekarang saya masih terus belajar dan belum lulus-lulus.
Aduh…. Mas Djoko “Kang Jalal” Subinarto ini bisa aja. nJenengan yang justru jadi guru saya, Mas. nJenengan mengajarkan bagaimana mengambil keputusan dengan cepat. Untuk jadi jurnalis, seseorang tak perlu terperangkap seperti saya. Hehehehehe
Assalamu’alaikum
Sebenarnya saya sudah menikmati tulisan akang saat di Banjarmasih, ketika itu saya masih tinggal di Martapura. Tulisan di kolomnya Tabloid Bebasmemang enak dibaca. Masih keneh kang?.
Saya juga kenal beberapa wartawan B’Post diantaranya Domu, Dadang, Beben (RCTI) dan beberapa wartawan Metro Banjar.
Ehh setelah pindah ke Bandung, gabung dengan Galamedia saya lihat di Bok Metro Bandung nama Yusran Pare tercantum. Setelah mendapat informasi ternyata kang Yusran teh pindah ke Bandung. Maaf saat di Banjarmasin saya mengira akang teh urang pare-pare (sulawesi).
Kini saya bareng kang Firman dan Andri di Tasik.
Nuhun Kang
Baruk? Wilujeng tepang atuh Kang Dadang. Kutan teh kantos lami di Banjarmasin. Ayeuna di Tasik nyah? Wararaas ka Tasik teh. Margi teu sirikna janten lembur kadua keur abdi mah, utamina tahun 1980-an. Dina saminggu teh, meh dua atanapi tilu dinten dianggo kukulunuan di Tasik. Guguru ka ramana Kang Firman (Pa Uu), sareng ka ramana Kang Buyung/Adi (Pa Syamsul Arifin). Tah ayeuna ge abdi janten murid jarak jauh. Guruna, Kang Firman sareng Kang Andri. Reueus temen pami Kang Dadang kersa oge ngabagi elmu. Hatur nuhun… mudah-mudahan tiasa tepang “darat”.
Mas Yusran itu ladang ilmu
Haha!!! Apa nggak kebalik-balik, Mas?
Kapan ke Yogya, akang? Mampir ya
Pasti, Bung Kuss……. tempo hari sempat ke Yogya tapi nggak lama, cuma sempat ketemu Mas Hari Budiono, Mas Agoes, Dvid dan Kunto (dua di antara para veteran Gema). Malah Kunto yang ketiban repot, antar sana antar sini.
Berkunjung pak…saya juga ingin belajar dengan bapak. Senang berkenalan dengan bapak
Aduh, terima kasih Bung Stefan. Kita sama-sama belajar lah. O ya, awal April lalu saya ke pontianak, belajar kepada teman-teman di sana. Menyenangkan. Salam.
mebaca perjalanan akang, akang termasuk junalis yang beuntung di Banding saya. Akang dapat langsung bersentuhan dg media Bonafid ( kompas gramedia ).
saya sekarang bekerja di SKU Garoet Pos yg di Pimpin pak Mustafa Fatah. Banyak peluang untuk menjadi jurnalis profesional, bertahun-tahun saya mencari peluang di media harian apa saja.Namun, ijazah saya hanya SMU, media bonafid tidak lagi menguji kemampuan melalui penglaman, namun cenderung gelar…
umur saya baru 23 tahun, kasih saya semangat kang…!
Dan tidak lupa pula, ajari saya tentang menjadi jurnalis yang handal. Bantu saya sebagai seorang penulis, yang tidak hanya meliput orang-orang besar berjasa kecil, namun saya ingin menulis orang-orang kecil di pedalaman Jabar. ( punten ) Hp abdi 085223081582
Aduh, April…. senang kenalan dengan Anda. Saya pun pelajar seperti Anda. Ijazah? Wah, saya pun bukan lulusan perguruan tinggi kok. Saya belajar justru dari media lokal, kecil. Lebih 10 tahun tanpa gaji memadai. apalagi disebut layak. Tapi ilmu dan pengalaman baik yang saya peroleh dari media itu lebih bernilai dari apa pun. Terutama kalau kita mau terjun ke dalam totalitas pembelajaran. Belajar terhadap apa saja, dan kepada siapa saja. Anda sedang belajar pada guru yang sama yang juga banyak memberi pelajaran kepada saya, Pak Mus. Salam kepada beliau. Mari kita sama-sama saling membagi pengetahuan.
Ass wr Wb…salam kenal mas, saya cecep darmawan.. slamat blong nya penuh dengan edukasi politik. Smg terus konsisten!!!
Waalaikum salam. Hatur nuhun, kersa sindang. Beu! Teu pisan-pisan bade ngajar (ng-edukasi), justru nuju diajar. Bantuan atuh…
Ia pak. Saya masih ingat kok, sebab saya salah satu murid bapak lho. terima kasih ya pak atas ilmunya
nah, kan. saya harus minta maaf. waktu dua hari (empat jam, malah) tak cukup lama untuk kita saling berbagi ilmu. toh saya dapat pelajaran banyak dari mas stefan dan teman-teman. salam hangat dri banjarmasin.
Kang Yusran memang tokoh hebat dan tangguh, dengan pengalaman segudang dan panjang. Kang Yusran bisa jadi panutan bagi mereka yang lebih muda, termasuk saya ini. Jadi terlalu berlebihan kalau Kang Yusran mengatakan belajar kepada saya. Kualat saya!!!
Orang berilmu seperti Mas Febby memang selalu merendah. Terimakasih atas segala ilu yang dilimpahkannya, Mas. Kapan bersedia ngajari saya lagi. Salam hangat. Omong-omong, sedang di Pontianak kah? atau di Batam? atau di Pekanbaru, atau di Surabaya?
damang juragan…
orang ini sebenarnya seniman, tapi sedang nyamar jadi wartawan
Alhamdulillah, sae….. dunungan!
Ampun paralun, sim kuring teu pisan-pisan wantun nyeniman. Aduuuh…. tebih tanah ka langit, kulan. Ieu mah estu diajar, diajar nulis. Bari jeung teu paruguh ge. Salam, ah.
Ass Wr Wb Salam Kenal mas.Mas atau pak ya saya memanggil karena denagan saya jauh sekali bedanya.Saya 34 tahun mas 50 ,Saya mengenal mas sejak di tabloid bebas waktu itu .Tapi mas nggak kenal saya walaupun saya udah jadi pengusaha waktu itu .Saya terkenal setelah membeli intan putri malu saja ,padahal tahun 1998 saya udah punya perusahaan yang lumayan besar .Saya menceritakan ini supaya saya tidak dianggap sosok misterius he he he makasih
Waalaikum salam, Wr. Wb. Berbahagia sekali saya bisa berkenalan dengan Mas Lihan. Usia tidak jadi ukuran. Mas 34 tahun sudah berhasil membangun jaringan bisnis yang besar. Saya 50, belum bisa berbuat aoa-apa untuk orang banyak. Sungguh, saya tak menganggap Anda misterius. Segala aktivitas dan kiprah Anda terbuka, kok. Saya menyebut anda sebagai fenomena. Ya, fenomena tentang sosok yang berhasil di bidangnya. Salam hangat. Sampai bertemu lain waktu.
Mas Yusran saya memperhatikan bisnis Lihan sedang dilanda krisis.
Apa komentar anda tentang bisnis Lihan sekarang!!!
kami tunggu lo… tq
Waraas ninggali poto 8 taun Metro eh Tribun Jabar…
Jadi inget munggaran nyeri cangkeng balas kurang nginum di Metro bandung teh
Hehe…
Abah Kean,-
Waas mah noong kendi atuh, jang! Hehehehehe…. iya yog. Itulah manfaat menengok sekilas masa silam. Sahenteuna, urang tiasa paham yen sakumaha wae kaayaan ayeuna, teu leupas ti masa lalu. Ngan, ceuk kolot, ulah sok sering teuing ngalieuk ka tukang… Ok. Salam ka kulawarga. Di mana ayeuna? (atawa, ka mana wae meuni awis tepang…??)
Guru ku kumaha damang!
sebagai mantan prajurit metro bandung eh tribun jabar, saya angkat topi sekaligus bangga, kang yusran and tim membangun koran ini menjadi media yang diperhitungkan di tatar parahyangan ini.
bravo ya kang.
firly – Public Relations Univ. Widyatama Bandung
Firliiiii…..!!! Waduh, guru??? Guru nanahaon. Tibalik, Fir. Kamu yang jadi guru sekaligus mentor saya. Terus terang, saya banyak belajar pada Firly dan kawan-kawan. Bahkan sampai sekarang pun, saya masih berguru pada teman-teman eangkatan Firly dan angkatan-angkatan berikutnya. Maklum, Fir, beuki kolot teh jelema mah biasana beuki belegug, siga sayah.
Oke… nuhun. berkat Firly dan teman-teman juga, Metro kemudian Tribun Jabar bisa eksis. Salam..
salam kenal mas, saya banyak melihat tulisannya mas, saya pingin belajar nich, tapi hanya baru jadi jurnalist di majalah kecil, dan gak lulus-lulus kuliahnya…
Abner Sanga, http://www.abnersanga.wordpress.com / abner_adonara@yahoo.com
Thx sudi mampir…. Belajar nulis? aduh saya juga masih belajar. Jadi, akan lebih baik jika kita belajar bersama-sama. Jurnalis di mana pun –media kecil atau besar– sama saja. Yang penting, spiritnya. Hehehehe… saya juga belum lulus aja tuh!!
salam kenal dari banjar
Thx. Dari banjar ke banjar, ya…. salam balik.
“Kumaha, Jang?”
Sapaan itulah yang kerap aku dengar darinya tatkala aku masih bekerja di Metro Bandung dan Tribun Jabar. Ah, Kang, Kumaha Damang? Leres, dina hate kacatet akang teh janten salah sahiji guru abdi di bidang jurnalistik (ari di bidang kungfu mah guru saya teh Chen Lung….). Ayeuna abdi nuju belajar di bidang elmu nu sanes, kang. Ngan, guruna teu acan mendak yeuh….ha…ha…ha…
“Kumaha Jang?”
Damang, kasep! Deuh asa leungiteun pisan puguh ge Mat. Hampura, sayah keur dines di Kalimantan basa Rohmat amit-mundur teh. Hanjakal nya, urang teu bisa lila babarengan. Tapi tgeu nanaon lah, pasti Rohmat sukses di temppat/pacabakan anyar. Prung! ah
assalamualaikum wr.wb.
pak yusran,saya minta ijin untuk nge-link blog-nya.
nuhun.
Mangga…. nuhun kersa rurumpaheun sindang teras nga-link-keun blog sim kuring. Sakali deui, hatur nuhun, juragan!
massss….masih ingat saya, veteran metro bandung yang sempat mampir cuman 8 bulan. sekarang aku jadi veteran tukang koran tulen. seneng baca blog-nya mas…inspiratif. di antara “juragan” lain yang bisanya cuma tunjuk2 dan nyari2 kesalahan orang, sampeyan adalah oase….tabik mas…maju terus!
Mas Basri… tentu saja sangat ingat. Wah, mungkin Anda terlalu berlebih menilai saya. Btw, thx sudi singgah ke halaman rumah maya kami.
assalamualaikum akang nu kasep pisan….
aih…seneng rasa e ketemu n baca blog akang yusran… tetep aja bikin losta masta dengan style akang yang mendarah hitam hehe.. memori kembali terpapar saat akang kupas habis tulisan ber-juncto-juncto yang bikin akang gregretan..belajar nulis ma akang memang menyenangkan.. meski sekarang ga lagi dipake untuk kerja. tapi tetep aja pesan2 mbah yusran kadang menyemangati untuk kembali nulis realitas disekeliling dalam wajah beda. chayo…bang…
Wuakakakakaka…. maafkan saya tak ingat lagi, siapa “junto imoet”. Btw, terima kasih sudi singgah.
Hai Yus,
Sudah lama tidak jumpa. Mungkin sudah 15 tahun, sejak saya “pulang” ke Dili karena para kolonel dan jendral yang bertugas di sana sudah pindah.
Salam,
Irawan Saptono
Haa!!!! Bung Irawan!! Nama yang masih lekat di ingatan saya. Tapi, ya sudah lama sekali. Maafkan kalay saya kesulitan juga membayangkan sosok Bung. Syukurlah kalau Bung lihat saya berubah. Berarti normal… bayangin kalau nggak berubah dari dulu, padahal usia sudah tue buanget…..
Hehehehe… Kali ini saya terpaksa satuju dengan Mat Don. Btw, maaaaana foto di Banjarmasin? Sakapeung mah sono ka papuyu…
Wakwakwak…. poto naon, jang! Pan apal meureun, banjarmasin mah kitu-kitu keneh wae…
Salam kenal, bung Yusran.
Hidup memang akan lebih bermakna jika karya kita bisa “dinikmati” orang lain. Semakin banyak semakin baik.
Hal yang paling banyak dinikmati orang lain ternyata “tulisan” di surat kabar, cetak maupun online.
Semoga sukses selalu. Amin.
wah blog yg menarik…salam kenal mas yusran…kalo boleh dapat nmr CP nya siapa tau pas saya maen ke jawa bisa copy darat….saya baru nich mas…nmr saya 081349022916.
terus semangat mas agar saya juga bisa belajar banyak dari blog ini.
Terima kasih Pak Presiden! Saya di Banjarmasin. Jadi kalau Anda ke Jawa ya agak susah kopi-darat, hehehehehe…..
Bro,kenapa comment saya selalu statusnya menunggu moderasi????
Kang Yusran,
Terima kasih untuk ilmu menulis yang dibagikan buat saya… kapan ya bisa jalan-jalan ke Banjarmasin?
ngomong-ngomong blok-nya enak buat dibaca!
Apa kabar ? Sudah lama tak jumpa.
kabar baik, mdh2an suatu saat bisa jumpa lagi. salam…
mas salam kenal dari palangka raya, apakah mas yusran sudah betah di banjarmasin, tak mau pindah pindah lagi
Terima kasih, sudi mampir di halaman ini. Senang sekali saya bisa berkenalan. Banjarmasin, Palangka raya, Aceh, Kupang… masih tanah air kita. Saya cuma kuli, mas… hehehe. Dipindah ke sana, pindah. Dipindah sini, pindah! hehheehe…
saya senang baca tulisan mas yang sudah dikumpulkan dalam bentuk buku dengan judul (kalau tak salah) gigola. apakah mas berkenan mengirim barang satu untuk saya
salam kenal buat semunya, saya tertarik dan pengen ikut ngomen soal tulis menulis. dimana ya belajar untuk bisa jadi penulis yang baik???. soalnya banyak ide dan khayalan yang hanya dipikiran saja. pernah nyoba nulis,, ehhhhh hasilnya ko beda sama cerita yang dipikirin….
mas yus!! apa ada kajian-kajian atau diskusi yang biasa mas yus nongkrong disana, kalo ada dimana ya?? bisa ikut gabung nga??
Om..
makasih ya atas informasi yang disajikan di blog ini.
sebelumnya, saya izin ngangkat profil tentang Om untuk mata kuliah ilmu komunikasi saya…
hatur nuhun pisan… =)
salam kenal pak Yusran 🙂
salam kenal mas, saya irianto, tinggal di Tanjungpinang Prov. Kepulauan Riau, jika tidak keberatan mau minta tolong ; sudah hampir 35 tahun saya putus komunikasi dengan keluarga yang ada di kandangan ( dulunya jalan aluh idut ) an. alm. Antung Abdul Hamid, mungkin sambil menjalankan tugas jurnalis bisa membantu. terimakasih atas bantuannya mas.
Salam Kenal Pak Yusran,
Apakah bisa minta alamat email atau kontaknya? Kami berminat untuk mengundang anda dalam acara dialog di Banjarmasin.
Terima kasih.
-memed-
Dialog tentang apa ya….?
email saya yusranpare@yahoo.com