01
Jan
09

Duka Cita Palestina

palestina_gaza

DARAH kembali mengalir, merembesi padang tandus Jalur Gaza. Menutup tahun 2008 dengan kepedihan, membuka 2009 dengan air mata dan amarah! Lebih dari 350 orang tewas dilumat keganasan serdadu Israel.

Makian, kutukan dan tekanan dunia internasional seakan tak ada artinya. Dan, saban hari, daftar korban semakin panjang, seolah kematian tak berarti apa-apa di sana. Sebelumnya, sudah ribuan orang kehilangan nyawa disambar kekejian peluru, roket, bahkan rudal, serdadu Yahudi.

Mereka yang bertumbangan itu sebagian besar –remaja, anak-anak, dan kaum prempuan– bukanlah orang-orang yang oleh Israel disebut pemberontak atau mereka yang bergerak di bawah tanah untuk melawan kekuasaan kaum Zion.

Jika pun mereka terlibat dalam intifadah, lebih karena terpaksa harus melawan –setidaknya mengusir– para serdadu Yahudi yang dengan keangkuhannya seolah berkuasa atas seluruh jengkal tanah di jazirah Palestina.

Sejak Israel memproklamasikan kemerdekaannya tahun 1948, yang diikuti perang besar 1956, 1967, dan tahun 1973, kawasan itu nyaris tak pernah reda dari pertumpahan darah. “Perdamaian” yang ditandatangani kedua belah pihak pada 1979 seperti tak bermakna sama sekali. Dunia internasional tahu Israel tak pernah konsisten, namun mereka tak pernah mampu menghentikannya. Akibatnya, konflik berdarah terus melumuri Tanah Terjanji itu di tahun-tahun berikutnya, hingga kini.

Kali ini, dunia internasional kembali hanya bisa mengecam dengan mengutuk Israel. Indonesia, juga sejumlah negara lain, mendesak Perserikatan Bangsa Bangsa untuk segera bertindak, menekan Israel agar berhenti mencabik perdamaian dan merobek- robek rasa kemanusian banyak bangsa di dunia.

Namun bisa pula dipastikan, PBB adalah macan kertas ketika berhadapan dengan Israel. Kita ingat, bagaimana ia tak mempedulikan hasil pemungutan suara sidang darurat Majelis Umum PBB yang menunjukkan bahwa mayoritas negara anggota PBB mendukung resolusi yang mengharuskan Israel mematuhi keputusan Pengadilan Internasional bahwa pembangunan tembok pengaman di Tepi Barat, Palestina, adalah ilegal. Artiya, Israel harus membongkarnya.

Atas dukungan penuh Amerika Serikat –yang punya hak veto di PBB– Israel menentang resolusi itu. Boro-boro menghentikan dan membongkar beenteng, mereka malah melanjutkan pembangunannya. Artinya, 150 negara yang mendukung resolusi ternyata kalah ‘suara’ hanya oleh Israel dan Amerika!

Seperti biasa, Zionis selalu mengklaim bahwa segala tindakannya atas Palestina semata-mata merupakan pembalasan atas apa yang dilakukan Palestina. Sebaliknya, dunia pun tahu persis bahwa para syuhada Palestina bergerak justru karena hak-hak mereka dirampas. Siapa pun tahu belaka bahwa Israel memburuk-burukkan Palestina di mata dunia semata untuk menutupi keborokan perilakunya sendiri.

Memang perilaku Yahudi seperti itu memang tak cuma monopoli Israel. Di lingkungan kita sendiri, masih sering ditemukan orang-orang macam itu. Selalu akan kita jumpai orang yang memburukkan pihak lain demi menutupi borok dirinya di mata umum.

Mungkin betul kata Akram Adlouni, masalah Palestina sebenarnya bukan hanya milik rakyat Palestina dan urusan bangsa Arab. “Masalah Palestina adalah urusan umat Islam di seluruh dunia,” ujar Sekretaris Jenderal Yayasan Al-Quds yang berbasis di Beirut.

Ya. Dan –konon– lebih dari 90 persen penduduk Indonesia ini adalah muslim, yang sudah sepatutnya melakukan tindakan konkret untuk membela sesama yang sedang dizalimi. Tidak sekadar mengutuk dan memaki-maki di jalanan.

Di luar itu, tanpa embel-embel agama pun, sebagai manusia berhati dan bernurani, tentu kita harus melakukan sesuatu untuk meghentikan penindasan dalam bentuk apa pun terhadap manusia lain. Semoga tahun-tahun mendatang kita jalani dalam kedamaian. ***

dukapalestina

___________________________________________________________________________________

lihat curah

linggabinangkit


3 Tanggapan to “Duka Cita Palestina”


  1. Januari 4, 2009 pukul 11:38 am

    Berapa banyak lagi nyawa, dari semua pihak, yang harus dikorbankan untuk keserakahan, kesombongan, keegoisan, dan kedengkian manusia?
    Hanya ada satu cara yang paling efektif untuk mengatasi semua permasalahan yang ada saat ini dengan damai, adil, dan bijaksana!
    Tegakkan Khilafah!
    Satukan seluruh umat manusia untuk meraih kedamaian, kesejahteraan, dan keadilan di muka bumi ini!
    Semoga Allah menjadikan tahun yang baru ini sebagai tahun yang lebih baik bagi kita semua.

  2. 2 yusranpare
    Januari 19, 2009 pukul 6:19 pm

    Amin…! Mudah-mudahan manusia bisa segera melepaskan kehidupannya dari bungkus bara dendam, dari amarah dan kebencian, dari darah dan airmata duka.

  3. Juni 25, 2010 pukul 12:57 pm

    wallahi….lemahnya israel bagaikan rumah laba-laba, yg dengan mudah kita menghancurkannya. save palestina..!!
    kami juga nulis artikel tentang palestina. judulnya “aku anak palestina” liat aja di sini lngng klik aja
    http://masamudamasakritis.wordpress.com/
    jgn lupa tinggalkan komentar juga ya…!!


Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s


%d blogger menyukai ini: